Melihat anak-anak berlari ketakutan karena mau divaksin saat BIAS (bulan imunisasi anak sekolah) mungkin sudah jadi pemandangan yang lumrah di indonesia. Jangankan anak-anak, orang dewasa pun mungkin ada yang fobia dengan jarum.. pasti terbayang bagaimana jika ada teknologi menyuntikkan obat dari vaksin hingga berbagai terapi lain yang berbentuk cairan tanpa menggunakan jarum.. ternyata banyak berkembang teknologi yang mulai mengantikan jarum untuk cara memasukkan terapi/obat. Seperti plester microneedle yang tampak hanya seperti sebuah plester tetapi dbalik perekat penuh dengan ratusan jarum berukuran mikro yg dapat memasukkan terapi di bawah kulit. Selain itu ada teknologi suntikan tanpa jarum yang pada salah satu situs berita terkenal mengatakan ini adalah teknologi baru menyuntikan obat tanpa jarum yang disebut jet-injection, ternyata teknologi tersebut sudah lama dikenal didunia medis, sejak awal abad 19 teknologi fuel injetion pada mesin sudah mulai dikenal dan mulai terjadi kecelakaan akibat masukknya fuel (bahan bakar) ke bawah kulit dan mulai tahun 1960 Aaron Ismach dengan asistennya Dr. Abram Benenson mempatenkan teknologi jet-injector dan membuat jet-injector gun pertama kali sebagai teknologi medis dan dimulai digunakan untuk pemberian masal vaksin cacar dan penyakit lain pada masa itu hingga tahun 1997 jet-injector mulai dihentikan penggunaan untuk vaksinasi masal karena dapat menyebabkan infeksi silang para pengguna. Sejak tahun 2013 PharmaJet Stratis Needle-Free Injector mendapatkan sertifikat dari WHO dan pada tahun 2014 disetujui oleh FDA Amerika (BPOMnya Amerika) untuk pemakaian pharmajet jet-injector untuk vaksinasi.
Bagaimana Cara Kerja Jet Injector ?
Jet injector berfungsi dengan adanya tekanan yang tinggi oleh gas atau udara (sekarang menggunakan kumparan magnet) yang dapat menyemprotkan cairan (obat) dengan kecepatan jet (mendekati kecepatan suara) dengan ukuran lebih kecil dari ujung penghisap nyamuk sehingga sangat mengurangi rasa nyeri saat masuk kulit. Dengan kemajuan teknologi kekuatan dan kecepatan jet-injector yang dapat diatur dan terpisahnya antara tabung cairan (obat) yang biasa disebut nozzle terpisah dengan alat pemompa, nozzle dapat di pakai berulang hingga 10 x dan dapat diganti sehingga dapat mengurangi resiko penularan infeksi.
Fungsi Jet-injector
Semakin modern teknlogi semakin banyak pengembangan penggunaan jet-injector dari pemakaian vaksin, injeksi insulin, anestesi lokal, dental anestesi, mesoterapi pada kulit, injeksi pada hewan dan di indonesia mulai digunakan ramai digunakan untuk anestesi pada khitan dll,
pemakaian jet-injector diklaim dapat digunakan secara intrakutan, subdermal bahkan intramuscular.
Untuk melihat cara kerja jet-injector pada tiap lapisan dapat mengklik link ini
Dengan jarum
Dengan jet-injector
Video pemakaian jet-injector
Cara Pemakaian jet-injector
Pemakaian jet-injector pada kesehatan gigi
Pemakaian jet-injector untuk khitan
Jet-injector sudah semakin luas dimanfaatkan di medis diseluruh dunia bagaimana di indonesia??